Kesesuaian Kurikulum dengan SMK

Posted by Arif Ediyanto in -

I. Pendahuluan

Perkembangan kurikulum merupakan suatu hal yang penting karena kurikulum bagian dari program pendidikan. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kualitas pendidikan dan bukan semata-mata hanya menghasilkan suatu bahan pelajaran. Kurikulum tidak hanya memperhatikan perkembangan dan pembangunan masa sekarang tetapi juga mengarahkan perhatian ke masa depan. Tujuan pendidikan sekolah lebih luas dan kompleks karena dituntut selalu sesuai dengan perubahan. Kurikulum harus selalu diperbarui sejalan dengan perubahan itu. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan, kurikulum harus disusun secara strategis dan dirumuskan menjadi program-program tertentu. Karena harus selalu relevan dengan perubahan masyarakat, penyusunan kurikulum harus mempertimbangkan berbagai macam aspek seperti perkembangan anak, perkembangan ilmu pengetahuan, perkembangan kebutuhan masyarakat dan lapangan kerja dan sebagainya.
Perencanaan kurikulum harus meliputi beberapa aspek diantaranya tujuan, bahan, sumber, kegiatan belajar mengajar dan evaluasi sebagai dasar untuk menetapkan kurikulum. Dalam makalah pendek ini akan membahas masalah perkembangan konsep kurikulum dan hubungan antara perkembangan kurikulum dengan manajemen pendidikan.

II. Perkembangan dan pengertian Kurikulum
Kurikulum sebagai salah satu bentuk perubahan untuk memperbaiki proses pendidikan sehingga tercipta suatu efektifitas sekolah dimana ada suatu kombinasi antara apa yang telah dihasilkan sekolah (school output) dan apa yang telah dimasukkan ke dalam sekolah (school input). Konsep kurikulum itu dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang direncanakan sebagai panduan guru untuk mengajar dan sisiwa untuk belajar. Sehingga dapat ditafsirkan menjadi 3 level yaitu:
a. sebagai kurikulum nasional pada level nasional
b. sebagai kurikulum sekolah pada level sekolah
c. sebagai kurikulum mata pelajaran pada level mata pelajaran

Kurikulum merupakan tujuan dari pada hasil pembelajaran untuk menciptakan interaksi siswa yang diharapkan. Jika di buat bagan maka kurikulum dan pengajaran itu berbeda:


Sebelum menjabarkan pengertian kurikulum secara pribadi maka alangkah baiknya kita menjabarkan pengertian kurikulum menurut para ahli:
a. Kurikulum adalah urutan pengalaman yang ditetapkan oleh sekolah untuk     mendisiplinkan cara berfikir dan bertindak .
b. Kurikulum adalah isi kandungan dan proses formal dan tidak formal yang mana pelajar memperoleh ilmu dan kefahaman, mengembangkan kemahiran dan mengubah sikap serta menghargai dan mempelajari nilai-nilai murni di sekolah (Doll, R).
c. Sedangkan menurut SISDIKNAS BAB I ayat 1 menyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengetahuan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk merencanakan tujuan pendidikan tertentu.
Sehingga dari pengertian diatas pengertian kurikulum secara pribadi adalah suatu jadwal dimana tidak mencakup semua pelajaran yang menyangkut teori maupun praktek yang dibuat oleh lembaga pendidikan untuk diterapkan oleh peserta didik selama mengikuti proses pendidikan tertentu sehingga dapat memperlancar pencapaian tujuan pengajaran.
Perkembangan konsep kurikulum itu dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Kurikulum dapat dipandang sebagai produk, dimana hal ini menunjukkan suatu dokumen hasil perencanaan, pengembangan dan konstruksi kurikulum. Konsep yang dominant adalah mengenai kurikulum sebagai bahan yang diajarkan oleh guru dan dipelajari oleh murid.
b. Kurikulum sebagai program, meliputi peristiwa di sekolah yang direncanakan untuk mencapai tujuan pendidikan.
c. Kurikulum sebagai kegiatan belajar,  sehingga tidak hanya mementingkan bahan tapi juga mementingkan proses belajar. Hal ini meliputi ketrampilan, pengetahuan, sikap terhadap belajar dan mementingkan hasil.
d. Kurikulum sebagai pengalaman

III. Hubungan Kurikulum Matematika SMK dengan Tujuan Pendidikan Nasional
Kurikulum merupakan langkah untuk menerjemahkan bahan yang tercantum didalamnya sehingga dibutuhkan suatu strategi mengajar yang meliputi metode, prosedur, dan teknik yang digunakan guru untuk mencapai suatu tujuan. Kurikulum serangkaian interaksi global yang menyediakan bahan dasar untuk mengajar yang bersifat khusus.
Kurikulum adalah suatu bagian dari manajemen pendidikan. Dimana kurikulum itu sebagai program yang direncanakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Perkembangan konsep kurikulum merupakan ketidak puasan para ahli melihat pendidikan yang berdasarkan buku teks dan sebagai bahan kecil pengajaran, yang seharusnya kurikulum itu mencakup semua unsure pengalaman anak yang sesungguhnya karena sering kali kurikulum yang tertulis dan sudah direncanakan tidak selamanya menjadi kenyataan.
Didalam manajemen itu ada beberapa tahapan yaitu:
1.         Perencanaan
Dalam suatu proses belajar mengajar yang efektif diperlukan suatu perencanaan yang baik untuk pencapaian tujuan pengajaran yang berkualitas. Sehingga jika dikaitkan dengan kurikulum maka hal tersebut menjadi langkah awal yaitu apa yang nantinya akan diajarkan, mengapa itu harus diajarkan, apakah sumber yang digunakan, berapa lama waktunya, dll.
2.         Pelaksanaan
Didalam suatu lembaga pendidikan mempunyai beberapa unsure untuk mencapai suatu aktivitas pembelajaran sehingga tujuan dari lembaga pendidikan bisa tercapai. Sedangkan kurikulum adalah salah satu unsur yang pokok dimana akan tercipta suatu manajemen kurikulum dimana hal itu dijadikan sebagai proses usaha bersama untuk memperlancar pencapaian tujuan pembelajaran dengan titik berat pada usaha, meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar.
3.         Evaluasi
Dari pembuatan kurikulum yang ada dan sudah diterapkan dalam lembaga pendidikan maka kita dapat mengevaluasi tentang hasil belajar peserta didik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan selain itu juga untuk menilai apakah kurikulum yang sudah dibuat apakah sudah sesuai dengan kondisi yang ada.Menu
Sedang matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
Matematika merupakan sarana komunikasi sains tentang pola-pola yang berguna untuk melatih berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif. Oleh karena itu hampir semua negara menempatkan Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang penting bagi pencapaian kemajuan negara bersangkutan. Mata pelajaran Matematika perlu diberikan untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran matematika yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah terbuka dengan solusi tidak tunggal, dan masalah dengan berbagai cara penyelesaian. Untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah perlu dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model matematika, menyelesaikan masalah, dan menafsirkan solusinya.
Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Dengan mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media lainnya. Selain itu, perlu ada pembahasan mengenai bagaimana matematika banyak diterapkan dalam teknologi informasi sebagai perluasan pengetahuan peserta didik.
Penguasaan mata pelajaran Matematika memudahkan peserta didik untuk melatih berfikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif dan inovatif yang difungsikan untuk mendukung pembentukan kompetensi program keahlian. Dengan mengajarkan Matematika diharapkan peserta didik dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan mengembangkan diri di bidang keahlian dan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi.
Mata pelajaran Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1.  Memahami konsep Matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah
2.  Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
5. Menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah
6. Menalar secara logis dan kritis serta mengembangkan aktivitas kreatif dalam memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide. Di samping itu memberi kemampuan untuk menerapkan Matematika pada setiap program keahlian.

IV. Simpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa antara kurikulum, kurikulum Matematika SMK dan tujuan pendidikan nasional ada sebuah sinkronisasi yang baik karena arah dari kurikulum pada hakekatnya adalah tercapainya tujuan pendidikan nasional. Namun alangkah baiknya jika memasuki era globalisasi ini perangkat yang kurikulum perlu disempurnakan secara kontinu dan untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam hal ini kurikulum matematika hendaknya disesuaikan kondisi nyata masyarakat.
  
DAFTAR PUSTAKA
Achasius Kaber. 1988. Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Lembaga Pendidikan.

Mulyasa, E. 2008. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Pustaka Arsyar, Mohammad. 1989. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Proyek Pengembangan LPTK Ditjen PT Departemen P&K.

UU RI No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS

http://metos. 2004.250free.com/curriculum/kurikulum.htm diambil tanggal 17 September 2010

Blogroll

Partners

About